Selasa, 26 April 2011

MORNING

Pagi...
begitu sepi kurasakan
dan hampa kian memeluk lemahku...

dan ku tak tahu...
seakan semua tak lagi berguna
dan semakin dalam kutenggelam dalam kubangan berjuta dendam

Inikah kehidupan...
aku tak pernah mengerti dan tak dapat memahami...
semua seperti telah mempermainkan aku dalam kesedihan...
hempaskan aku dalam ombak yang keras hancurkan karang ketegaran..

Senin, 25 April 2011

LOVE PART III (SADNESS TIME)

Kau tlah pergi...
Saat hatiku masih ingin memeluk cintamu
Kau tlah pergi...
Tinggalkan setitik airmata basahi lembut pipimu

Cinta...
Sebuah kata maaf tak sempat kusampaikan untukmu
Namun kau tlah pergi begitu jauh meninggalkanku
Cinta...
Saat kusadari ternyata hanyalah engkau yang dapat mengerti aku
Kau tlah tiada lagi dalam sepinya jiwa jalani hampa sisa umur hidupku 

Permataku...
Apakah harus kucukupkan nafas ini tuk dapat memelukmu
Dan ucapkan betapa ku sangat merindukanmu...!!!!

LOVE PART II

Dirimu...
Bagai angin yang sejukkan tubuhku
Lembut belaimu menyapa sedih jiwaku
Yang rapuh dan tak ingin kembali melangkah

Dirimu...
Bagaikan pelita yang terangi gelapku
Cairkan sebentuk cinta yang lama membeku
Diam dan tak ingin kembali bersuara

Dirimu...
Bagaikan siraman air surgawi
Hilangkan segala haus dalam hatiku
Yang lama gersang ikuti alur kehidupan tanpa batas keinginan

Dirmu...
Bagaikan sinar mentari pagi
Memeluk hangat tubuh letih tak berdaya
Saat hilang asa pergi tanpa sempat terucap
Tinggalkan luka terdalam penuh kehampaan

Kasih...
Kau ciptakan sebuah lagu kedamaian
Dengan sebentuk cinta terindah kau temaniku
Hancurkan karang kepedihan dengan hempasan ombak kesetiaanmu

Terima kasih wahai dewi cinta
Untuk malaikat hati yang kau hadirkan untukku
Sadarkan salahnya rasa menilai semua agung cintamu

Dan dalam doa terakhir kesedihanku
Ku hanya ingin sampaikan pesan sebuah harapan
Tetaplah kau bersinar meski gelap coba halangi cahayamu
Taburkan cinta disetiap jejak langkah meski penuh kesedihan

LOVE PART I

Bintang...
Kemanakah arah harus kutuju
Saat tersesat fikiran dalam kegelisahan
Hancur berkeping tiada secercah harapan

Bintang...
Dipintu hati mana harus kuketuk
Sekedar temukan suara getarkan nuraniku
Yang slalu hadir menghiasi alam tanpa sadarku.

Bintang...
Mungkinkah ku harus terluka
Mungkinkah ku harus tersakiti
Hanya tuk sebuah cinta yang begitu suci

Bintang...
Seandainya dapat kuterlahir kembali
Ku hanya ingin semua tak lagi berlari
Menjauh pergi tinggalkan aku dalam sepi

Bintang...
Meski perih kumenjaga semua rasa ini
Ku hanya ingin kau selalu menemaniku
Lalui batas waktu yang entah kapan kan berakhir